Kamis, 04 November 2010

eksistensi UKM di Indonesia

Eksistensi UKM di Indonesia







DI SUSUN OLEH :

ROSSY A. (31208551)
3 DD 03











UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
PENDAHULUAN

UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah adalah salah satu bentuk usaha yang merupakan ujung tombak dalam perekonomian di indonesia. Usaha mikro kecil dan menengah adalah usaha yang paling banyak terdapat dalam masyarakat sekaligus sebagai bagian penting dalam perekonomian karena usaha mikro ini dapat di bentuk dengan mudah dan modal yang relatif tidak begitu banyak, siapapu dapat mendirikan suatu usaha mikronya sendiri. Denagan banyaknya usah mikro kecil dan menengah yang ada membuat para pengusaha mikro ini harus pintar-pintar membuat ide-ide baru agar dapat bersaing dengan hasil produk usaha yang lainnya.
Selain itu usaha mikro yang banyak terdapat dalam masyarakat juga dapat menciptakan lapangan kerja baru serta menyerap tenaga kerja dalam masyarakat. Usah mikro lebih akrab dengan masyarakat karana sebagian besar usaha mikro ini melakukan proses produksi sesuai dengan minat dan selera masyarakat sekitar tempat usaha tersebut.
Tanpa adanaya para pengusaha kecil dan menengah ini maka sistem perekonomian di indonesia tidak akan berjalan dengan lancar karena perputaran dana tunai dalam usaha mikro terhitung cepat dan setiap tahunnya selalu muncul usaha-usaha mikro baru dengan ide-ide usaha baru.
Salah satunya dalah usaha mikro kecil menengah planet mushroom yang akan saya bahas dalam makalah saya kali ini.










UKM di Indonesia
Indonesia menjadi satu dari tiga negara di dunia yang mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi global. Kuncinya, perekonomian nasional ditopang oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang masih menggeliat saat krisis.
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.
Karakteristik UKM di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies (CESS) pada tahun 2000, adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam hal birokrasi.
UKM di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang perekonomian. Penggerak utama perekonomian di Indonesia selama ini pada dasarnya adalah sektor UKM. Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu
(1) Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak tertampung di sektor formal,
(2) Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), dan
(3) Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis produk yang dihasilkan sektor ini.

Peran UKM dalam Krisis Global
Usaha kecil menengah dapat menopang kekuatan perekonomian negara di dalam menghadapi krisis keuangan global yang dirasakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, berkat UKM perekonomian nasional masih tumbuh positif. Dari data yang dimiliki Depdag, 90 persen kegiatan usaha di Indonesia ternyata ditopang oleh UKM. "Di waktu kondisi ekonomi tidak terkendali, perekonomian Indonesia tumbuh walau tidak besar 3-4 persen karena ditopang UKM.
Dalam rangka memberikan kekuatan kekuatan eksistensi UKM, maka Pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. "Eksistensi UU ini bisa menjadi pedoman penataan dan pembinaan selaku usaha mikro kecil dan menengah
Belakangan ini, sedang menjadi perbincangan hangat di dunia maya sebuah gerakan yang memakai hashtag #indonesiasetara. Gerakan yang digagas oleh bapak Sandiaga Uno ini secara umum memiliki visi untuk membangkitkan kembali Indonesia yang dalam euphoria masa lalu merupakan negara yang berjaya (bahkan pernah dikata macannya Asia). Menilik websitenya, salah satu hal yang ditempuh oleh #indonesiasetara dalam mewujudkan visinya adalah melalui pembangunan UKM Indonesia yang memiliki daya saing global.
Banyak juga produk-produk besar Indonesia yang menjajah pasar luar negeri, seperti Polygon, J.Co Donuts & Coffee, sampai produk-produk kreatif, seperti Bagteria dan Mimsy (handbag).





Produk UKM Indonesia yang telah menenbus pasar global

1. Pandan Sari
Pandan Sari merupakan nama dari produk-produk kreatif yang terbuat dari kain tenun ikat. Didirikan sejak 2 Maret 1989, awalnya Pandan Sari yang terletak di daerah Pandaan, Pasuruan ini hanya memproduksi baju dan busana muslim yang kemudian berkembang hingga merambah produk-produk interior, seperti sarung banta, taplak meja, dan lain-lain. Selama ini, kain tenun Pandan Sari lebih dikenal di luar negeri. Mulai dari Jepang, Belgia, Amerika Serikat, Australia, hingga Arab Saudi. menghadapi perdangangan bebas, pemilik pandan sari yakin bahwa kesempatan untuk memperlebar jangkauan pasar semakin luas, karena produk adat akan tetap diminati hingga kapan pun.


2. Rumah Kecapi
Rumah Kecapi, merupakan sentra produksi kerajinan tangan alat musik kecapi yang terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. UKM milik Ikrar ini sudah berhasil menembus pasar luar negeri dalam memasarkan produk-produknya. Negara tujuan pemasarannya antara lain Jepang, China, Australia, dan Ceko. Selain alat musik kecapi, UKM yang dirintis sejak akhir 2007 itu juga memproduksi berbagai macam kerajinan berbentuk alat musik kecapi, seperti miniatur kecapi, gantungan kunci, dan mug.

3. House Of Lawe
House of Lawe didirikan sejak 2004 oleh lima perempuan yang peduli terhadap warisan budaya Indonesia. Lawe memberikan sentuhan tenunan tangan tradisional lurik pada produk sehari-hari, seperti bed cove, tas, produk fashion, parsel, dan lain-lain. Pelanggannya sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit pembeli dari luar negeri yang datang ke House of Lawe untuk membeli produk-produk Lawe dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual kembali. “Salah satu pelanggan rutin saya adalah seorang wanita dari Australia.Tiga bulan sekali ia datang ke workshop untuk membeli produk-produk Lawe terbaru.

4. AKAS (Aneka Kerajinan Anyaman Sabut Kelapa)
AKAS merupakan UKM yang didirikan oleh pasangan suami istri Darda – Iswati dari desa Rantewringin Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen Tengah. Mereka mengembangkan berbagai macam produk berbahan sabut kelapa seperti kasur, bantal dan guling berbahan baku sabut kelapa. AKAS yang pernah mendapatkan penghargaan, Anugerah Industri Hijau 2010, dari Kementerian Perindustrian RI ini telah memasarkan produknya hampir ke seantero Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Irian.
Selain memasarkan di dalam negeri, dia juga melayani permintaan dari luar negeri. Sekitar 20% dari produksinya diekspor ke Malaysia, Hong Kong, dan beberapa negara lain. Produk dari sabut kelapa itu, katanya, di luar negeri digunakan untuk pembuatan jalan yang berfungsi agar bagian aspal jalan tidak bergerak waktu dilalui oleh kendaraan yang berat. Ekspor-ekspor yang selama ini dilakukan belum dilakukan secara langsung. Mereka melalui perantara terutama untuk menembus ke Malaysia, Korea Selatan, AS, dan China.

5. Pourvous
Walaupun nama produknya diambil dari bahasa Perancis yang artinya “untuk Anda”, produk ini asli buatan Indonesia. Tepatnya asal Surabaya dan diproduksi oleh ibu rumah tangga bernama Laila Asri. Produk-produknya diklaim tidak menggunakan methanol yang berbahaya bagi kesehatan. “Kami hanya menggunakan ethanol yang direkomendasikan oleh Depkes RI sedangkan aroma harumnya berasal dari essential oil, yakni ekstrak berbagai macam tumbuhan yang memiliki aroma alami dan aman bagi kulit.
Karena itu, tidaklah heran, apabila Porvous kemudian dianugerahi berbagi penghargaan dari beberapa institusi. Pada tahun 2008 Pourvous meraih dua penghargaan yaitu Pemenang Penghargaan Kompetisi UKM 2008 yang diselenggarakan Majalah Femina dan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta Pemenang I Regional Jawa Timur, Bali & Nusa Tenggara sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2008 dari Bank Mandiri. Untuk pengalaman di luar negeri, Porvous pernah mengikuti pameran Malaysia International Halal Show tahun 2009 yang silam.














Penutup

Kesimpulan

UKM di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat, bahkan barang barang hasil produksi UKM Indonesia telah menjangkau pasar internasional meskipun masih ada kendala pada distribusi untuk menembus pasar intenasional, namun produk-produk UKM Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk luar negri, seperti contoh UKM yang mampu menembus pasar global Pandan Sari, Rumah Kecapi, House of Lawe, AKAS dan Pourvous. Mereka merupakan contoh ukm yang manmpu berhasil dalam persaingan global,bahkan dengan adanya UKM di Indonesia maka pada saat krisis ekonomi global yang mendera seluruh dunia kemarin tak begitu berdampak besar untuk perekonomian di Indonesia.
UKM merupakan salah satu usaha yang mampu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia, dengan modal yang relative kecil maka UKM bisa menjadi pekerjaan yang harus dipertimbangkan selanjutnya. Untuk meningkatkan eksistensi UKM Indonesia agar di pandang sebagai usaha yang berskala nasional maka pemerintah membuat UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Saran
UKM sudah bukan usaha yang bisa dianggap sebelah mata lagi maka kami harapkan dalam mengatasi masalah yang bersangkutan dengan UKM maka pemerintah juga harus menaggapinya dengan serius, misalnya dalam masalah sarana distribusi barang hasil produksi UKM untuk di ekspor ke luar negri pemerintah harus menyediakan saran yang memadai dan persyaratan yang memudahkan eksport. Perhatian terhadap UKM dan memasyarakatkan UKM, serta pemberian kredit yang mudah bagi para pengusaha UKM .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar