Selasa, 10 Mei 2011

tentang ritail part 3

Pasar potensial Ritail

Pasar ritel di tengah krisis masih mengalami pertumbuhan positif meski melambat dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan riset Nielsen Company yang dilakukan pada Januari - April, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, secara keseluruhan pasar masih tumbuh 7,4 persen.

"Tapi angka itu melambat dibandingkan dengan Januari - Februari 2008 yang tumbuh 21,9 persen," kata Direktur Layanan Kelas Ritel Nielsen Company Teguh Yunanto di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2009.

Dari pertumbuhan sebesar 7,4 persen, pasar modern bertumbuh sebesar 13,4 persen atau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 28 persen dan pasar tradisional masih tumbuh sebesar 4,1 persen atau turun tajam dari pertumbuhan semula sebesar 18,8 persen.

Riset dilakukan pada 54 item produk kebutuhan sehari-hari yang bermerek melalui pengumpulan data mingguan di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan daerah pedesaan (rural) di pulau Jawa.

Survei dilakukan terhadap 2.800 rumah tangga di kota besar dan 1.600 rumah tangga di rural. "Dikategorikan rural jika 75 persen penduduknya mayoritas petani," ujarnya.
Menurut Teguh, pertumbuhan pasar hingga akhir tahun akan meningkat hingga di atas 10 persen. "Tahun 2008, total pertumbuhan juga di atas 10 persen karena pada semester kedua akan lebih tinggi dibandingkan semester pertama," ujarnya.

Meski hingga April pertumbuhan hanya 7,4 persen, akan meningkat dengan tajam menjadi sekitar 10 hingga 12 persen karena semester kedua akan terbantu konsumsi hari raya.

Dalam riset tersebut, juga ditemukan fakta konsumsi lima kota besar pada pasar modern mengalami kenaikan kunjungan paling besar dibandingkan dengan pasar tradisional dan warung. "Pasar modern bertumbuh 9,3 persen pada pengeluaran belanja per kunjungan dan 4,5 persen pada volume per kunjungan," kata Teguh.

Sedangkan pada pasar tradisional hanya meningkat 7,8 persen untuk pengeluaran belanja dan 2,2 persen per volume kunjungan. Sedangkan warung atau toko kelontong bertumbuh 8 persen untuk pengeluaran belanja dan 1,6 persenuntuk volume kunjungan.

Menariknya, konsumen pedesaan di Pulau Jawa lebih sering melakukan belanja tapi dengan pengeluaran belanja yang dikurangi. "Jumlah kunjungan masih ada pertumbuhan 2,1 persen tapi pengeluaran per belanja tidak mengalami pertumbuhan atau nol persen," kata Teguh.

Menurut Teguh, ada indikasi bahwa konsumen pedesaan sedang berjuang dengan kenaikan harga dan harus mengorbankan kuantitas untuk mengatur pengeluaran mereka.


Memulai bisnis ritel

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Memulai Bisnis Dengan Sukses
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.


Eksistensi Bisnis ritail

Eksistensi ritail khususnya pasar tradisional, merupakan indikator paling nyata kegiatan ekonomi kemasyarakatan di suatu daerah. Pemerintah harus lebih fokus dan peduli terhadap eksistensi pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik berongkos murah yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat. Pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat pedagang dan pembeli bertransaksi jual beli, melainkan juga mendukung kelancaran produksi, distribusi hasil pertanian, dan industri kecil yang menyerap banyak tenaga kerja.

Perkembangan jaman,perubahan gaya hidup, dan kualitas sarana yang diusung oleh beberapa pihak komersil ritel modern begitu hebat sehingga membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit tenggelam.

Kondisi ini bertentangan, mengingat bahwa sektor pasar tradisional yang sebenarnya memiliki potensi dan kapasitas cukup besar ini, juga menghadapi kompetisi kualitas sarana dan produk dari perkembangan sektor ritel modern. Mengangkat eksistensi pasar tradisional merupakan action sangat penting, mengingat dalam kegiatan pasar modern, terjadi kegiatan jual beli antara masyarakat yang menginginkan kualitas dan ekonomis produk. Hal ini seharusnya diintensifkan dengan kecepatan dalam melakukan inovasi pemasaran guna menarik konsumen yang merupakan kunci sukses di sektor ritel, yang seharusnya juga diimplementasikan pada pasar tradisional agar nilai eksistensi itu tidak pudar
Revitalisasi pasar tradisional dinilai sangat strategis untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah persaingan dengan ritel modern, dan pusat-pusat perbelanjaan yang kian memamabiak di berbagai wilayah perkotaan.

Karenanya, pemerintah melakukan revitalisasi untuk membangkitkan dan menggerakan kembali eksistensinya, sekaligus memoposikan pasar tradisional dengan konsep belanja satu atap yang aman, nyaman, bersih dan ekonomis bagi pembeli maupun pedagangnya.
Berbicara mengenai revitalisasi, Surabaya termasuk salah satu kota di jawa Timur yang paling concern terhadap revitalisasi pasar tradisional. Mulai tahun 2002 hingga 2010, sudah ada delapan pasar yang direvitalisasi total. Revitalisasi ini melibatkan Pemerintah Kota Surabaya juga bekerja sama dengan pihak ketiga. Total dana yang dialokasikan untuk revitalisasi total mencapai 813,5 miliar rupiah. Program revitalisasi ini antara lain pembangunan fisik pasar tradisional, dengan mengadopsi percontohan pasar bersih, aman, nyaman dan sehat. program revitalisasi selanjutnya adalah membenahi sistem pengelolaan pasar tradisional, mengingat kualitas dari pengelola pasar tradisonal, yaitu PD Surya yang tidak peduli dengan pengembangan dan pembinaan pedagang pasar tradisional. Hal ini terindikasi dari eksisting kualitas sarana pasar tradisional di Surabaya.
Sedikitnya ada 7500 stand baru beserta fasilitas pendukungnya makin melengkapi pasar-pasar yang sudah berubah wajah. Delapan pasar itu antara lain Pasar Wonokromo, Pasar Tambakrejo, Pasar Bratang, Pasar Ampel, Pasar Kapasan, Pasar Koblen, Pasar Manukan dan kini yang tengah dikerjakan proses revitalisasinya adalah Pasar Kupang Gunung. Revitalisasi Pasar Kupang Gunung membutuhkan dana Rp 11,5 miliar.
Berdasarkan data dari PD Pasar Surya, 23 ribu pedagang tradisional yang hingga kini tetap eksis berjualan di pasar tradisional dan jumlah stand yang ada di seluruh pasar tradisional ada sekitar 31.385 kios dan los. Itu belum termasuk 500 stand baru yang dimiliki Pasar Kupang Gunung yang kini tengah direvitalisasi.
Berkat revitalisasi yang intensif ini, total deviden mulai 2003 hingga 2010 menunjukan peningkatan sekitar Rp 8.979.426. Pajak yang diperoleh bahkan mencapai Rp 3.176.429.000 di tahun 2007. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pasar tradisional memang sangat berpengaruh.

Dari indikasi revitalisasi pasar tradisional di atas, diharapkan mampu menaikkan kualitas sarana dan pengelolaan pasar, baik dari segi kebersihan, kenyamanan, dan keteraturan. Apabila tren positif dari revitalisasi pasar tradisional terus dijaga, maka eksistensi pasar tradisional mampu menanding bahkan mengalahkan keberadaan ritel modern

Cara-cara mempertahankan bisnis ritail
1. Pilih bisnis kemitraan yang berprospek & berkredibilitas untuk jangka panjang dan menarik minat anda, karena anda akan berkecimpung untuk turut serta menekuni bisnis tersebut hingga hasil yang anda harapkan tercapai
2. Rumuskan rencana rencana yang akan mendukung pencapaian goal anda. Contoh : target pencapaian BEP (Break Even Point) / target pencapaian keuntungan yang anda harapkan setiap bulan serta rencana aktivitas marketing yang menunjang performa bisnis anda.
3. Bersemangat dan konsisten akan performa pelayanan hingga mencapai target yang ingin dicapai
4. Berorientasi kepada konsumen, kepuasan terhadap produk dan pelayanan menjadi sebuah citra bisnis secara keseluruhan, dengan berfokus kepada kepuasan konsumen, akan meregenerasikan satu positive word of mouth yang akan sangat membangun brand dan bisnis secara bertahap.
5. Gali potensi dan kreativitas, untuk melakukan aktivitas atau strategi strategi promosi atau marketing untuk menunjukkan eksistensi bisnis yang anda tekuni
6. Tetap positif dan antusias, menjadi kunci utama keberhasilan bisnis retail anda

Kamis, 24 Maret 2011

sistem pemasaran gabah

ANALISIS SISTEM PEMASARAN GABAH/BERAS
(Studi Kasus Petani Padi di Sumatra Utara)


PENDAHULUAN

Pemasaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam menghubungkan produsen dengan konsumen dan memberikan nilai tambah yang besar dalam perekonomian. Panglaykim dan Hazil (1960) menyatakan bahwa terdapat sembilan macam fungsi pemasaran yaitu: perencanaan, pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, standarisasi dan pengelompokan, pembiayaan, komunikasi, dan pengurangan resiko (risk bearing). Sebagai perusahaan, tataniaga sama pentingnya dengan kegiatan produksi karena tampa bantuan sistem tataniaga, petani akan merugi akibat barang-barang hasil produksinya tidak dapat dijual. Sistem distribusi pangan dari produsen ke konsumen dapat terdiri dari beberapa rantai tataniaga(marketing channels) dimana masing masing pelaku pasar memberikan jasa yang berbeda. Besar keuntungan setiap pelaku tergantung pada struktur pasar di setiap tingkatan, posisi tawar, dan efisiensi usaha masing-masing pelaku. Dalam upaya peningkatan efisiensi usaha, diperlukan studi mengenai system pemasaran dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap pelaku pemasaran. Secara rinci, penelitian bertujuan untuk:(i)menggambarkan keragaan alur pemasaran gabah/beras mulai dari petani (produsen) sampai konsumen akhir, (ii)menganalisis komponen biaya dan margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran, dan (iii)mengidentifikasi karakteristik dan permasalahan pada setiap pelaku pemasaran. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kebijakan dalam perbaikan system pemasaran gabah/beras nasional terutama di Propinsi Sumatra Utara.




Mata Rantai Pemasaran Gabah/Beras

Di Propinsi Sumatra Utara, struktur aliran tataniaga gabah/beras pada garis besarnya ditemukan dua aliran, yaitu: (I) saluran pemasaran pertama, petani menjual gabah ke pedagang pengumpul sebagai kaki tangan pedagang kongsi. Dari pedagang pengumpul, gabah ditampung, dikelompokan menurut jenis varietas dan disalurkan oleh pedagang kongsi ke pedagang kilang. Dari pedagang kilang, gabah mulai mengalami perlakuan meliputi proses pengeringan, penggilingan dan grading 3 beras. Beras yang telah dikemas dan diberi label selanjutnya disalurkan ke pedagang grosir. Dari grosir disalurkan ke pengecer-pengecer untuk dijual ke konsumen; dan (II) saluran pemasaran kedua, petani menjual gabah ke pedagang pengumpul yang merupakan kaki tangan pemilik penggilingan desa. Di penggilingan desa, gabah mengalami proses pengeringan, penggilingan dan grading beras. Selanjutnya beras dikemas dengan tampa diberi label dan disalurkan ke pengecer desa untuk dijual ke konsumen. Mayoritas petani (85%) menempuh saluran pemasaran pertama dan sisanya (15%) menempuh saluran pemasaran kedua.















Beras kilang pada umumnya mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan beras penggilingan lokal sehingga produk mereka dapat menguasai konsumen tingkat kabupaten. Sebaliknya beras penggilingan desa hanya mampu menembus konsumen local. Untuk meningkatkan volume penjualan, penggilingan desa mengadakan kontrak pengadaan beras dengan pihak tertentu untuk memenuhi kebutuhan karyawan (negri maupun swasta) yang jatah beras dari sub-dolog sudah berhenti, rata-rata jumlah kontrak sekitar 3,0-4,0 ton beras per musim.

Komponen Biaya dan Margin Pemasaran


Kegiatan pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan pada umumnya merupakan tiga fungsi utama dari tataniaga disamping fungsi pembiayaan (financing). Tabel 1 menunjukan bahwa pada rantai pemasaran pertama (I), jenis pembiayaan utama dari pedagang pengumpul/kongsi, grosir, dan pedagang pengece hampir sama meliputi biaya transportasi dan bongkar muat. Besar pembiayaan masing-masing adalah pedagang pengumpul/kongsi (Rp.42,-), grosir (Rp.17,-), dan pedagang pengecer (Rp.22,-) per kilogram beras. Jumlah biaya pemasaran paling tinggi terjadi pada pedagang kilang, yaitu Rp.127,- per kilogram beras. Besarnya pembiayaan tersebut dikarenakan di pedagang kilang gabah mulai mendapatkan perlakuan penting meliputi proses pengeringan, penggilingan, pengemasan disamping biaya transportasi dan bongkar muat. Margin pemasaran (marketing margin) paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang kilang (7,6%), pedagang pengumpul/kongsi (6,7%), pedagang pengecer (1,8%), dan grosir (1,2%). Meskipun margin keuntungan (net benefit margin) di kilang hanya mencapai Rp.89,-/kg, tetapi jumlah volume penjualanya paling besar yaitu sekitar 1.500-2.000 ton beras per musim.

Pada pedagang kilang, diduga sering terjadi pengeplosan beras lokal dengan beras impor yang harganya 16,7% lebih murah dibandingkan beras local (Rp.2.800,- /kg) dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing pemasaran melalui penurunan harga. Tidakan ini perlu diteliti dan apabila benar perlu diperbaiki untuk melindungi keberadaan penggilingan padi local (village rice milles). Pada rantai pemasaran kedua (II), harga jual gabah petani lebih tinggi 5,9% dibandingkan dengan rantai pemasaran pertama karena gabah dibeli dari para petani disekitar pabrik penggilingan (village rice milles) sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi tinggi dan kualitas gabah umumnya lebih baik. Seperti pada rantai pemasaran pertama, jenis pembiayaan yang dikeluarkan setiap pelaku pasar hamper sama. Pada rantai pemasaran ini, margin pemasaran terbesar terjadi pada penggilingan desa sebanyak 7,4 persen sementara pengumpul dan pengecer masing-masing 2,5 dan 1,8 persen (Table 2).
Di tingkat pengecer, harga beras penggilingan hanya Rp.2.830,-/kg atau 0,7
persen lebih rendah dibandingkan harga beras kilang. Perbedaan dikarenakan mutu beras penggilingan umumnya lebih rendah dibandingkan produk kilang, terutama dari aspek warna kurang putih serta tingginya persentase kandungan bekatul dan beras pecah. Kualitas beras kilang lebih baik dikarenakan pedagang kilang memiliki fasilitas pengolahan gabah/beras lebih baik dibandingkan penggilingan desa. Pada tingkat pasar kabupaten, produk mereka kalah bersaing dengan beras kilang sehingga penggilingan desa hanya menyalurkan beras ke pengecer local dan pihak-pihak yang telah mengadakan kontrak pengadaan beras (karyawan). Tabel 2 menginformasikan, bahwa penggilingan desa memperoleh margin keuntungan paling tinggi yaitu sebanyak Rp.85,-/kg sedangkan pedagang pengumpul dan pengecer masing-masing hanya mencapai Rp.48,- dan Rp.28,-/kg.






Kesimpulan

1. Struktur aliran tataniaga gabah/beras pada garis besarnya ditemukan dua aliran, yaitu: (I) saluran pemasaran pertama, petani menjual gabah ke pedagang pengumpul sebagai kaki tangan pedagang kongsi. Dari pedagang pengumpul, gabah disalurkan oleh pedagang kongsi ke pedagang kilang. Dari pedagang kilang, gabah mulai mengalami perlakuan meliputi proses pengeringan, penggilingan dan grading beras. Beras yang telah dikemas disalurkan ke pedagang grosir, dari grosir disalurkan ke pengecer-pengecer untuk dijual ke konsumen; dan (II) saluran pemasaran kedua, petani menjual gabah ke pedagang pengumpul yang merupakan kaki tangan pemilik penggilingan desa. Di penggilingan desa, gabah mengalami proses pengeringan, penggilingan dan grading beras. Selanjutnya beras dikemas dan disalurkan ke pengecer desa untuk dijual ke konsumen. Mayoritas petani (85%) menempuh saluran pemasaran pertama dan sisanya (15%) menempuh saluran pemasaran kedua. 2. Jenis pengeluaran utama dari pedagang pengumpul/kongsi, grosir dan pedagang pengecer hampir sama meliputi biaya transportasi dan bongkar muat. Pada saluran pemasaran I besar biaya pemasaran pedagang pengumpul/kongsi (Rp.42,-), grosir (Rp.17,-), dan pedagang pengecer (Rp.22,-) per kilogram beras. Jumlah biaya pemasaran paling tinggi terjadi pada pedagang kilang, yaitu Rp.127,- per kilogram beras. Margin pemasaran (marketing margin) paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang kilang sebanyak 7,6%, pedagang pengumpul/kongsi 6,7%, sedangkan pedagang grosir dan pengecer masing-masing 1,2 dan 1,8%. Margin keuntungan (net benefit margin) di kilang mencapai Rp.89,-/kg. Pada saluran pemasaran II, margin pemasaran terbesar terjadi pada penggilingan desa sebanyak 7,4 persen sementara pedagang pengumpul dan pengecer masing-masing 2,5 dan 1,8 persen. 3. Permasalahan utama banyak ditemukan di tingkat petani sebagai produsen gabah yaitu kelemahan permodalan sehingga terjerat ke pihak pelepas uang (money lender). Disamping itu mayoritas petani (95%) menjual gabah langsung setelah panen sehingga harga jual gabah jatuh.

mangga

KINERJA DAN PROSPEK PEMASARAN KOMODITAS MANGGA
(Studi kasus petani mangga di Propinsi Jawa Barat)

PENDAHULUAN
Mangga (Mangifera indica) termasuk komoditas buah unggulan Nasional yang mampu berperan sebagai sumber vitamin dan mineral, meningkatkan pendapatan petani, serta mendukung perkembangan industri dan ekspor. Pada tahun 2003, volume ekspor mangga
Indonesia mencapai 559 ribu ton atau setara dengan 461 ribu US$ sedangkan volume impor mencapai 348 ribu ton atau setara dengan 329 ribu US$. Jadi volume ekspor mangga Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan volume impor sebanyak 211 ribu ton atau setara dengan 132 US$ (Ditjen Hortikultura, 2004). Pengembangan mangga Nasional diarahkan ke wilayah-wilayah sentra produksi yang sudah dikenal, paling luas berturut-turut ke wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, dan NTT.
Selama sembilan tahun (1993-2001) laju pertumbuhan 3 luas panen menunjukan kenaikan sebanyak 0,20 persen, sedangkan laju produktivitas dan produksi menurun masing-masing 2,01 persen dan 1,79 persen per tahun. Sekarang, komoditas pertanian Indonesia termasuk mangga sudah memasuki era perdagangan bebas, status pasarnya sudah mendunia, persaingan pemasaran tidak terbatas pada Negara ASEAN (AFTA) tetapi secara frontal sudah masuk ke pasar Internasional. Produk mangga Indonesia harus bersaing dengan mangga dari Negara lain seperti mangga Thailand, Philipina, India, Meksiko, Brazil dan Australia. Lebih jauh, arena persaingan tidak saja terjadi di pasar ekspor/luar negri tetapi juga terjadi di pasar dalam negri terutama pasar moderen seperti supermarket, hypermarket, fruitshop, hotel berbintang, dan usaha katering, sejalan dengan terbukanya pintu impor mangga luar (Sumarno, 2003). Dalam upaya meningkatkan daya saing pemasaran, baik di pasar dalam negri maupun pasar internasional, tidak ada jalan lain bagi petani mangga Indonesia melainkan harus bekerja keras, menyediakan produk melimpah dengan mutu tinggi dan diproduksi dengan biaya efisien. Kusumo (1989) menginformasikan bahwa selama ini upaya pemasaran mangga Indonesia menjumpai beberapa permasalahan yaitu produk tidak seragam ukurannya, penampilan kurang menarik, tingkat kematangan tidak menentu, kehilangan hasil sekitar 5-15 persen, dan belum ada karakterisisasi patologi untuk menentukan perlakuan pasca panen/pestisida. Penelitian ini secara rinci bertujuan untuk : (a) mengidentifikasi karakteristik petani dan teknik budidaya mangga, (b) menganalisis kelayakan ekonomi usahatani mangga, (c) mempelajari saluran pemasaran dan perilaku lembaga pemasaran dan (d) menganalisis margin pemasaran dan bagian harga yang diterima petani (Farmers share). Hasil penelitian merupakan informasi penting, bahan masukan pengembangan komoditas mangga supaya lebih mampu bersaing baik di pasar domestik maupun pasar internasional.

Karakteristik petani dan Budidaya Mangga
Karakteristik petani.

Keberhasilan usahatani sangat ditentukan oleh karakteristik petani sebagai pelaku usahatani, pembuat dan pengambil keputusan dalam menjalankan kegiatan usahatani. Karakteristik petani terkait dengan keberhasilan usahatani terutama menyangkut aspek umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan utama dan luas penguasaan lahan usahatani.
Karakteristik petani Persentase
(%)
1. Kelompok umur kepala keluarga (KK)
a. 26 – 40 Th
b. 41 – 51 Th
c. 56 – 69 Th
2. Tingkat pendidikan KK
a. Buta huruf
b. 1 – 9 Th
c. 10 – 17 Th
3. Pekerjaan utama KK
a. Usahatani mangga
b. Usahatani pangan
c. Lainnya1)
4. Luas penguasaan kebun
a. 0,10 – 1,07 Ha
b. 1,08 – 2,06 Ha
c. 2,07 – 3,09 Ha
5. Status penguasaan kebun
a. Milik
b. Bukan milik (sewa dan kontrak)
c. Campuran2
64,0
20,0
16,0

4,0
76,0
16,0

80,0
8,0
12,0

76,0
12,0
12,0

44,0
12,0
44,0
Tabel 2 menginformasikan, bahwa karakteristik petani relatif cukup baik dalam mendukung upaya pengembangan produksi mangga atau penerimaan inovasi baru. Mayoritas umur petani termasuk usia produktif (84%), berpendidikan (94%) dan mempunyai pekerjaan utama dibidang budidaya mangga (89%). Beberapa aspek yang kurang menguntungkan, yaitu masih ditemukan petani buta huruf (4%), kepemilikan lahan masih sempit (76%) dan status penguasaan lahan sewa/kontrak (12%). Petani berlahan sempit umumnya lemah dalam pembentukan modal, sehingga sering terjerumus pinjaman ke pelepas uang atau mereka terpaksa harus menyewakan/mengontrakan lahan kebunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Petani berstatus sewa dan kontrak pada umumnya akan mengeksploitasi tanaman supaya menghasilkan banyak, menggunakan zat perangsang bunga “goldstar” tetapi tidak diikuti dengan pemupukan yang memadai akibatnya pertumbuhan tanaman pada musim berikutnya akan merana bahkan produksinya turun drastis (Diperta Kabupaten Majalengka, 2004).



Karagaan Budidaya Mangga.
Jenis-jenis mangga utama yang diusahakan petani ada tiga yaitu arumanis, gedong dan dermayu (cengkir) sedangkan jenis lainnya dimasukan sebagai mangga sampingan dikenal dengan nama lokal “mangga rucah” seperti golek, manalagi, bapang, dan kidang. Tabel 3 menginformasikan, bahwa populasi tanaman mangga mencapai 94 pohon per hektar terdiri atas tanaman menghasilkan (86,2%), tanaman belum menghasilkan (13,8%) sedang tanaman rusak tidak ditemukan karena petani selalu melakukan rehabilitasi tanaman. Mangga pertama kali diusahakan di pekarangan dan kebun, sedangkan penanaman mangga di lahan sawah mulai berkembang sekitar tahun 1980-an.
Tanaman asal biji paling banyak merupakan tanaman warisan orang tua dimana waktu itu peranan Balai Benih belum cukup baik. Petani lebih menyukai menanam bibit biji untuk jenis dermayu karena jenis ini tidak mengalami perubahan berarti dari induknya, baik dari segi cita rasa maupun bentuk. Di lahan pekarangan dan kebun banyak ditemukan tanaman gedong dan demayu yang berumur tua (70 tahun-an) dengan ketinggian di atas 25 meter. Pohon-pohon demikian akan menyulitkan dalam pemeliharaan terutama pengemdalian HPT, panenan dan menaikan curahan tenaga kerja sehingga kualitas mangga yang dihasilkan dan efisiensi produksi sulit dicapai. Tanaman mangga pada umumnya sudah memasuki usia produktif, kegiatan usahatani mangga terdiri atas rehabilitasi tanaman rusak, penyiangan, pemupukan, pengendalian HPT, pemangkasan, panen/angkut dan pemasaran hasil. Jumlah curahan tenaga kerja untuk masingmasing kegiatan adalah 2,0 HOK (rehabilitasi), 21,1 HOK (penyiangan), 13,5 HOK (pemupukan), 17,2 HOK (pengendalian HPT), 3,7 HOK (pemangkasan), dan 23,0 HOK (panen/angkut) per tahun.
Petani sangat menyukai penggunaan pupuk kandang, NPK dan Zat Perangsang bunga ”goldstar”. Pupuk kandang sangat diminati karena dapat memberikan manfaat ganda yiatu disamping menyediakan hara tanaman juga dapat memperbaiki kondisi fisik dan mikroorganisme tanah. Pupuk NPK dapat menyediakan tiga unsur hara (N,P dan K) dalam satu kali aplikasi sedangkan zat perangsang bunga untuk meningkatkan jumlah produksi dan mempercepat masa pembungaan. Jenis Hama Penyakit Tanaman (HPT) yang sering menimbulkan kerugian yaitu; (a) penggerek cabang, (b) lalat buah (Dacus dorsalis), (c) pengerek buah, (d) kalong, dan (e) kelelawar. Sedangkan jenis penyakitnya adalah benalu (Lauranthaceae sp.). Untukmengendalikan hama penyakit petani melakukan penyemprotan antara empat sampai tujuh kali per tahun menggunakan pestisida kimia seperti Sevin, Tetrin, Furadan, Blimer, dan lainnya. Khusus untuk kalong dan kelelawar petani menggunakan obat temik yang dikenal dengan nama daerahnya “tali kambing”, dengan cara dimasukan kedalam buah mangga matang dan diumpankan di pohon mangga..

Kelayakan Ekonomi Usaha tani Mangga
Tujuan utama petani mengelola usahatani adalah untuk mendapatkan penerimaan kotor sebesar-besarnya dengan menekan pengeluaran sekecil mungkin sehingga petani akan memperoleh pedapatan bersih yang tinggi. Hasil analisis partial menunjukan bahwa dalam satu tahun produksi, usahatani mangga mengeluarkan biaya Rp.6.488 ribu per hektar per tahun, dialokasikan paling banyak untuk kebutuhan sarana produksi (48,9%), upah tenaga kerja (41,0%), pengadaan pestisida (8,9%), dan biaya lainnya (1,1%). Nilai penerimaan kotor Rp.30.130 ribu dan pendapatan A (ongkos tenaga kerja keluarga diperhitungkan) mencapai Rp.23.641 ribu sedangkan pendapatan B (ongkos tenaga kerja keluarga tidak diperhitungkan) nilai pendapatan menjadi lebih besar yaitu Rp.24.654 ribu per hektar per tahun. Usahatani mangga termasuk layak secara ekonomi karena mempunyai nilai R/C rasio 4,64 artinya setiap pengeluaran Rp.1,- akan memberikan penerimaan sebanyak Rp.4,64,-
Di tingkat lapangan ditemukan beberapa permasalahan menghambat peningkatan produksi dan kualitas mangga, yaitu: (a) produksi mangga sangat tergantung pada kondisi curah hujan, kalau musim berbunga terjadi hujan besar tiga kali dapat menurunkan produksi mangga sampai 40 persen, (b) lokasi kebun terpencar-pencar dan sebagian besar (76%) sekala usahatani tergolong sempit, (c) adanya penjualan sistem sewa dan kontrak yang menyebabkan tanaman mangga rusak. Sedangkan pendapatan usahatani mangga sangat tergantung kepada harga jual yang cukup fluktuatif. Harga rendah terjadi pada waktu panen raya (mulai pertengahan Oktober sampai Desember) sedangkan harga tinggi terjadi pada waktu awal dan akhir musim panen.

Rantai Pemasaran dan Perilaku Lembaga Pemasaran
Rantai pemasaran.
Dalam pemasaran mangga dari petani sampai konsumen ditemukan banyak pelaku pasar (lembaga pemasaran) terdiri atas pedagang pengumpul, pengepul (agen), pedagang pasar induk, suplayer, pengecer pasar tradisional, toko/kios buah, pasar moderen (supermarket) dan eksportir. Gambar 1 menunjukan bahwa ada tujuh rantai saluran pemasaran dalam menyalurkan produk mangga, yaitu:

1. Petani → Pengumpul → Agen → Pasar induk → Pasar tradisional → Konsumen
2. Petani → pengumpul →Agen → Pasar induk → Toko/Kios buah → Konsumen
3. Petani → Pengumpul → Agen →Pasar induk → Suplayer → Pasar modern →Konsumen
4. Petani → Pengumpul → Agen → Pasar induk → Suplayer → Eksportir → Konsumen
5. Petani → Pengumpul → Agen → Suplayer → Pasar modern → Konsumen
6. Petani → Pengumpul → Agen → Suplayer → Eksportir → Konsumen
7. Petani → Pengumpul → Agen → Pasar tradisional lokal → Konsumen
Jangkauan pemasaran mangga Majalengka tidak hanya ke wilayah Jawa Barat tetapi juga ke wilayah luar Jabar seperti DKI.Jakarta, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Pemasaran ke luar Jawa Barat digambarkan pada saluran pemasaran keempat, kelima dan keenam. Karena keterbatasan, penelitian ini hanya membahas pemasaran mangga di wilayah Jawa Barat, yaitu saluran pemasaran pertama, kedua, ketiga dan ketujuh. Petani menjual mangga ke pengumpul dalam bentuk hasil panen seadanya dikenal dengan nama daerah ”bentuk rucahan”, campuran berbagai jenis mangga, ukuran dan tingkat kematangan buah. Selanjutnya oleh pengumpul dilakukan sortasi berdasarkan varietas, ukurandan kematangan, dihasilkan mangga grade (A dan B) sebanyak 70 persen dan sisanya dinamakan mangga rucah (grade C) 30 persen. Pedagang agen merupakan titik awal pendistribusian mangga, mereka menjual mangga grade A dan B dalam satu kelas (grade A/B) dijual ke pedagang pasar induk dan suplayer sedangkan grade C dijual ke pasar tradisional lokal yang tersebar di Majalengka, Sumedang, Cirebon dan Indramayu. Dari pasar induk, mangga A/B dijual ke beberapa pedagang pengecer tradisional, toko/kios buah dan suplayer pasar modern. Petani tidak bisa menjual langsung ke pasar induk karena ada persyaratan yang sulit dipenuhi seperti jumlah volume penjualan dan kontinyuitas pengiriman sedangkan penjualan langsung ke suplayer terkendala oleh ketidaktahuan prosedurnya. Pedagang agen tidak bisa menjual mangga langsung ke pasar modern (supermarket) karena harus dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar sebagai suplayer sedangkan penjualan langsung ke pedagang pasar tradisional dan toko/kios buah terkendala oleh kecilnya volume pembelian pedagang pengecer.

Perilaku lembaga pemasaran.
Pedagang pengumpul merupakan kaki tangan pedagang agen, satu pengepul mempunyai 5 sampai 10 pedagang pengumpul yang berlokasi sampai ke luar kecamatan. Peranan pedagang pengumpul sangat penting terutama untuk memperlancar dan memperluas jangkauan pembelian. Untuk mengikat langganan pembelian, agen bekerjasama dengan pengumpul memberikan bantuan uang ke para petani yang membutuhkan baik untuk kebutuhan usahatani maupun untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai konsekuensinya, petani secara lidak langsung harus menjual hasil panen kepada pihak mereka. Petani menghadapi struktur pasar bersaing tidak sempurna, ditandai dengan jumlah penjual banyak sedangkan pembelinya sedikit, informasi pasar petani masih lemah dan harga jual mangga paling kuat ditetapkan oleh pembeli (pengumpul). Petani umumnya memperoleh informasi harga mangga dari beberapa petani lain yang sudah menjual dan dari pedagang setempat.

Marjin Pemasaran dan Bagian Harga yang Diterima Petani
Margin pemasaran merupakan selisih harga antara harga jual petani dengan pelaku pasar diatasnya. Tabel 9 menginformasikan bahwa semakin panjang rantai pemasaran semakin besar nilai margin pemasaran. Dalam pemasaran mangga grade A/B, saluran pemasaran ketiga merupakan saluran paling panjang dan memberikan margin pemasaran Rp.5.588,- terdiri atas biaya pemasaran Rp.932,- dan margin keuntungan Rp.4.656,-. Sedangkan saluran pemasaran kesatu dan kedua merupakan saluran pemasaran lebih pendek dan memberikan margin pemasaran masing-masing Rp.3.588,- dan Rp.3.838,-
Pada pemasaran grade A/B, pedagang agen selalu mendapatkan margin keuntungan paling tinggi dibandingkan pelaku pasar lainnya, yaitu masing-masing sebanyak Rp.1.504,-. Hal ini dikarenakan disamping biaya pemasaran yang dikeluarkan agen paling besar juga mereka menanggung resiko besar akibat pembayaran system komisi oleh pedagang pasar induk dan untung rugi sangat tergantung pada perkembangan harga yang cukup fluktuatip. Untuk pemasaran mangga grade C, marjin keuntungan tertinggi terjadi pada pedagang pengecer pasar lokal karena mereka mengambil mangga langsung dari agen.

solusi kemiskinan dan pengangguran

Solusi kemiskinan dan pengangguran
Angka kemiskinan dan pengangguran yang Saling berlomba perlu disikapi dengan melihat petensi perbaikan taraf hidup rakyat melalui konsep sederhana namun efektif. Perebncanaan yang rumit biasanya hanya indah di kertas visi dan misi, tetapi sulit dilaksanakan karena terlalu tinggi. Oleh karena itu , kita perlu membuatnya lebih sederhana. Yang diperlukan hanyalah kemauan(pemerintah). Selain itu,mengingat kemampuan financial penduduk miskin dan pengangguran yang terbatas, maka penggerakan ekonomi mereka akan lebih efektif apabila diarakan ke sector usaha mikro dan kecilm termasuk sector informal.

1. Manajemen sector informal
Sector informal adalah kelompak /individu masyarakat yang mencari nafkah di sector yang tidak langsung dikelola oleh anggaran pemeintah bukan subsidi.termasuk dalam sector ini adalah seluruh usaha rumah tangga, individu dan kelompok yang tidak berupa unit usaha terdaftar.
Secara agregat mereka menyediakan jasa yang signifikan yang tidak disajikan oleh sektor formal.. oleh karena itu keberadaan mereka cukup penting, yang haru sdilakukan pemerintah adalah mengelola keberadaan mereka,sehingga keindahan keasrian dan keamanan kota tidak tercemar karena ketidaktertiban. Manajemen sector informal di kategorikan sebagai alternative solusi terbaik dari sisi pengurangan pengangguran dan kemiskinan yang secara relative tidak dapat didekati oleh percepatan penciptaan tenaga kerja formal. bahkan sector informal diangkat sebagai salah satu sumber atraksi pariwisat eksotis di suatu wilayah dengan pengelolaan berciri khusus.
Pemberian lahan khusus berupa area public (mal terbuka ) adalah salah satu solusi terbaik, mereka tidak harus berusaha sepanajang hari melainkan dapat bergantian dengan sector formal lain. Misalnya siang meruipakan jalan umum bagi usaha pedagang menengah-besar dan malam untuk sector informal. Pengelolaan sector informal dapat diintegrasi dengan sector formal pariwisata.


2. Pengembangan sentra dan pembinaan usah mikro dan kecil
Masalah yang mengemuka pada pembangunan usah mikro dan kecil, antara lain adalah kesulitan dalam teknis produksi, pemasaran, modal, dan manajemen usah atermasuk keuangan. Di sisi pemerintah pendekatan kebijaksanaan kepada sector usaha mikro dan kecil secara paripurna masih jauh dari memadai. Mereka membutuhkan lebih banyak ketrampilan untuk mengatasi masalah- masalah dalam usaha.
Pengusaha mikro dan kecil kurang memiliki eksposur mengenai kiat berusaha yang baik, termasuk mengelola uang dan menyusun manajemen produksi mereka. Oleh karena itu sudah saatnya pemerintah benar-benar mengelola pengusaha mikro dan kecil ini secara professional. Ini menjadi kewajiban pemerintah, karena ekonomi berbasis kerakyatan memang tumbuh dan perlu ditangani serius pemerintah. Pembangunan sentra industri kecil perlu dilakukan di kabupaten/kota dengan tenaga ahli.

3. Kewirausahaan social
Kewirausahaan social adalah suatu wadah bagi sector bisnis dan masyarakat agar bias bekerja secara bersamaan. Dengan makna yang lebih dalam, setiap orang bias menjadi agen perubahan yang bias meningkatkan kesejahteraan rakyat.tanggung jawab seorang wirausahawan sangat berat bukan hanya perubahan social yang harus di ciptakan, tetapi ia juga harus mampu mengubah system yang berlaku dalam masyarakat.seseorang dapat dinilai sebagai seorang wirausahawan social jika dia dapat melakukan perubahan kondisi social melalui inovasi-inovasi.
Inovasi social diukur dari seberapa besar unsure kebaruan yang dikreasikan seseorang dalam memberikan dampak terhadap kehidupan social masyarakat.ide baru dalam wirausahawan social bukan sekedar terbatas pada kredit mikro ,tetapi juga merambah semua sector usaha dan aspek kehidupan.

Manajemen ritel

MANAJEMEN RITEL






DI SUSUN OLEH :

ROSSY A. (31208551)
3 DD 03











UNIVERSITAS GUNADARMA
2011





RETAIL


1. SUMBER DAN PRODUK LINI
sebuah proses pemabrikan di mana bagian-bagian (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk dirakit dan digabungkan satu persatu dengan urutan tertentu hingga menjadi produk akhir. Proses ini menghasilkan tingkat produksi yang lebih cepat daripada metode biasa, di mana untuk membuat satu produk jadi, seluruh bagian produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. Bentuk paling terkenal dari konsep lini perakitan adalah lini perakitan-bergerak
Banyaknya Product line
a. General merchandise store
Toko yang menjual berbagai macam barang/berbagai produk line.
b. Single-line store
Penggolongan ini didasarkan atas jenis produk line-nya
c. Specialty store
Barang yang dijual terbatas, hanya meliputi sebagian dari produk line saja

2. PEMBERDAYAAN PERDAGANGAN RITEL
Retail atau eceran merupakan semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis. Bila institusi pabrikan, wholesaler atau retail store menjual sesuatu kepada konsumen akhir untuk pemakaian nonbisnis, maka berarti mereka telah melakukan penjualan eceran. Ada empat fungsi utama retailing, yaitu:
1. Membeli dan menyimpan barang.
2. Memindahkan hak milik barang tersebut kepada konsumen akhir.
3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut.
4. Memberikan kredit kepada konsumen (dalam kasus tertentu).
Adapun yang dimaksud dengan retailer atau retail store adalah perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga. Penekanan pada fungsi utama tertentu ini untuk menunjukkan bahwa retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri. Pemanufaktur dan petani juga dapat bertindak sebagai retailer, namun fungsi utama rnereka bukanlah menjual produk ke konsumen akhir melainkan memproduksi suatu barang dan bertani. Pengecualian diberikan pada service retailing di mana retailer dalam hal ini juga adalah produsen.

3. KEUNGGULAN PERDAGANGAN RITEL
1. Harga.
Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).
2. Kemudahan
Kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
3. Kualitas produk yang ditawarkan.
4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
5. Reputasi Kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
6. Nilai yang ditawarkan
Yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.

4. KEBIJAKAN HARGA PERDAGANGAN RITEL
Kebijakan Harga (pricing poticy)

Harga dari para pengecer merupakan faktor bersaing utama dan mencerminkan kualitas barang produk yang di_ jual dan pelayanan yang diberikan. Biaya barang dagar.rgan merupakan dasar dan kecerdikan pengecer membeli dagangannya merupakan dasar harga,juga merupakanunsur penting dalam penjualan Penetapan eceran penetapanharga, yang berhasil. Para pengecer sering bisa menghasilkan uang meialui pembelian yang cermat, atau melalui penjualan yang cermat. Di luar ini, mereka harus menetapkanharga secarahati-hati dengan beberapamacam cara. Imbuhan harga yang rendah bisa dipasang dibeberapa barang sehingga barang-barang tersebut bisa berfungsi sebagai pembangunan niaga atau harga umpan dengan harapan bahwa para pelanggan akan membeli barang-barang yang lain yang mendapat imbuhan harga lebih tinggi, bila mereka sudah terlanjur ada dalam toko. Tambahan pula, manajemen penjualan eceran harus mahir melaksanakan kebijakan penurunan harga pada barang daganganyang perputarannya lamban.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga:

Tnlgetmarket(pasarsasaran). harus memperhatikan reaksi konsumen terhadap perubahan harga, karena konsumen kebanyakan peka terhadap perubahan Harga walaupun tidak banyak, sehingga akan mempengaruhi daya Beli ko.sumen. merlgantisipasi perubahan harga terhadap perubahan daya beli konsumen sehinggatidak terjadi penurunan penjualan.

Competition(persaingan).
Para konsumen cenderung membandingkan toko_toko eceran yang ada dan fakto harga kelihatannyamenjadi sebuahalat ukur perbandinganyang sangat popular. Dalam menetapkan harga karakteristiknya merlgantisipasi perubahan harga terhadap perubahan daya beli.

Pricingnt themnrket.
Penetapan harga sesuai dengan harga pasar dilakukan oleh para pengecer yang bermaksud memperlebar pasar mereka dengan penawarankualitas produk yang baik, harga yang cukup dan pelayanan yang penuh. Persaingan bukan hanya karena harga saja tetapi juga dipengaruhi oleh lokasi, pelayanan,merek, pengiriman, dan lain-lainnya.

Pricing above the market.
Penetapanharga diatas harga pasar biasanya dijalankan oleh toko-toko yang telah mempunyai reputasi yang tinggi. Toko dengan harga tinggi pelanggansesuatukeuntungan atau ekstra sebagaibalasanatas hargayang dibayarnya. harus menawarkan kepada Biaya barang dagangan salah satu faktor yang penting dalam penetapanharga, karena besarkecilnya biaya akan mempengaruhi besamya imbuhan harga yang ditetapkan dan semua biaya harus dibayar pada waktunya.

Rabu, 23 Februari 2011

manajemen ritail

Manajemen Ritail






DI SUSUN OLEH :

ROSSY A. (31208551)
3 DD 03











UNIVERSITAS GUNADARMA
2011





1. Gambaran Umum Ritail
Perkembangan Industri Retail di Indonesia begitu sangat pesat, namun tidak diiringi oleh informasi yang menunjang, sangat susah mencari informasi tentang perkembangan retail
Pengertian Retail Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Dalam kamus Bahasa Inggris - Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai "Eceran", Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994)
Klasifikasi Retail. Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
- Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.
Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
- Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online ) Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
Produk yang ditawarkan bisa meliputi :
- Perlengkapan pria ( Mens World ) dan Wanita ( Ladies World )
- Perlengkapan Remaja ( Youth World )
- Perlengkapan anak anak & permainan (Children & Toys World)
- Perlengkapan Sepatu dan Accesories ( Shoes World )
- Perlengkapan Olahraga & Alat Musik (Sport Center)
- Perlengkapan perangkat keras /Rumah tangga (Hardware)
- Perlengkapan Kosmetik
- Dan sebagainya

2. Saluran Pemasaran Retail
Pengaruh Kinerja Bauran Pemasaran Pedagang Eceran (Retail) Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pedagang eceran (retail) merupakan mata rantai terakhir dalam suatu saluran pemasaran. Pedagang eceran (retail) memegang peranan penting dalam melakukan penjualan suatu produk, serta dalam memberikan pelayanan kepada konumen, sebagai pedagang eceran menjual produk-produk bahan jadi yang diperoleh dari produsen dengan mendapatkan peran untuk memasarkan dan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen akhir. Hal yang menjadi kelebihan pedagang eceran (Retailing mix) yang memang diinginkan oleh konsumen serta, yaitu: merencanakan pengadaan produk (merchandising), meningkatkan fasilitas yang produktif (facility), menetapkan keputusan mengenai harga yang cukup terjangkau bagi konsumennya (price), strategi promosi yang tepat (promotion), penempatan lokasi yang strategis (location), memberikan pelayanan konsumen dengan cepat (customer services) serta memberikan pelayanan jasa yang dengan baik (personnel). Unsur-unsur tersebut dianggap begitu penting bagi konsumen, hal ini dapat terlihat dimana konsumen menginginkan pedagang eceran dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang baik serta memberikan kepuasan bagi konsumen, sedangkan pengecer menginginkan agar konsumen merasa puas terhadap kinerja bauran pemasaran yang dilakukan oleh pedagang eceran.
Perantara
1. Perantara pedagang
Perantara pedagang bertanggung jawab atas kepemilikan barang yang dipasarkannya. Meliputi :
- Pedagang besar (wholesaler) yaitu pedagang yang pembelinya adalah pedagang juga bukan konsumen akhir. barang yang dibeli di sini akan dijual lagi, sehingga pembeliannya pun dalam jumlah yang relatif besar. Sebagai contoh adalah CV. Sugito adalah pedagang besar olie/minyak pelumas di Yogyakarta.
- Pengecer (retailer) yaitu pedagang yang pembelinya adalah konsumen akhir , dimana barang yang dibelinya akan langsung dikonsumsi, oleh karena itu jumlah pembeliannya relatif sedikit. Contoh : pedagang di pasar Bering Harjo, Ramai supermarket, pedagang asongan dll.
2. Perantara agen
Perantara agen ini tidak mempunyai hak milik atas barang yang ditanganinya. macamnya :
- Agen penunjang adalah agen yang ikut aktif dalam pemindahan barang dari produsen ke konsumen. Perantara agen ini meliputi perusahaan transportasi, broker.
- Agen pelengkap adalah agen yang tidak secara aktif dalam pemindahan barang, tetapi ikut memperlancar proses pemindahan arang. Contohnya : bank sebagai penjamin L/C, perusahaan asuransi sebagai penanggung resiko.
3. Proses Perencanaan Manajeman Ritail
Pengertian Manajemen Ritel Manajemen ritel adalah pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang ebrpengaruh dalam proses perdagangan ritel,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen.
1. Berdasarkan Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan salah satu dasar dalam mengelompokan pedagang eceran, karena bedanya ukuran akan memberikan pengaruh terhadap permasalahan manajemen yang berbeda. Misalnya dalam hal pembelian, promosi, dan pengeluaran biaya. Dengan klasifikasi ini pedagang eceran dibagi menjadi dua yaitu: pedagang eceran dengan skala besar (large scale retailer) dan pedagang eceran dengan skala kecil (small scale retailer). Klasifikasi Retail Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
- Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.
Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
- Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi :
Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online )
2. Berdasarkan Jajaran Produk Yang Dikelola
Berdasarkan jajaran produk yang dikelola dapat digolongkan menjadi: General merchandise store dan limited line store. General merchandise store adalah pedagang eceran yang menjual berbagai macam produk contoh: departemen store. Sedangkan limited line store adalah pedagang eceran yang menjual barang-barang tertentu (speciality store) contoh: toko sepatu, toko meubel, toko roti.

3. Berdasarkan Bentuk Kepemilikan
Berdasarkan bentuk kepemilikan umumnya pedegang eceran dapat digolongkan menjadi:
1. Coorporate Chain Store
Coorporate Chain Store adalah organisasi yang terdiri dari dua atau lebih toko eceran yang dimiliki dan dikelola secara sentral.
2. Independent Retailer
Independent Retail adalah pedagang eceran yang berdiri sendiri dimiliki dan dikelola pemilik tidak tergantung pada organisasi atau toko lainnya.
3. Rantai Sukarela dan Asosiasi Pengecer
Rantai Sukarela dan Asosiasi Pengecer adalah timbulnya persaingan dari coorporate chain store membawa pengecer independent membentuk asosiasi yang dapat berupa rantai sukarela (kelompok yang diseponsori oleh produsen / whoresaler) atau asosiasi retail independent (gabungan berupa retail independent).
4. Franchising
Franchising adalah usaha eceran yang terbentuk dari perjanjian kontrak antara franchiser sebagi pemilik hak paten merk dengan franchise, dengan cara franchise membeli hak untuk menjual barang dan jasa atas nama franchiser.
4. Berdasarkan Metode Operasi
Berdasarkan metode operasinya pedagang eceran dapat di klasifikasikan menjadi 4 tipe yaitu:
a. Full Service Retailing
Full service retailing adalah bentuk pedagang eceran yang sudah umum, yang memberikan pelayanan sepenuhnya. Bentuk ini khususnya diperlikan untuk barang-barang yang memerlukan banyak penjelasan atau perlu dicocokan dulu sebelum dibeli. Misalnya: barang elektronik, pakaian di butik.
b. Supermarket Retailing
Supermarket retailing adalah bentuk pedagang eceran skala besar yang menyediakan berbagai jenis barang yang dikelompokan menurut jenis produk masing-masing, memberikan kebebasan dan melayani sendiri bagi langganannya
c. Discount Retailing
Discount retailing adalah toko eceran skala besar yang menawarkan produknya dengan harga yang lebih murah atau memberikan potongan harga yang cukup besar, tetapi dengan pelayanan yang lebih sedikit, pengambilan keuntungan dari jenis ini kecil, mereka mengharapkan tingkat turn over yang tinggi.
d. Non Store Retailing
Non store retailing adalah pedagang eceran yang menawarkan produknya langsung kepada konsumen tanpa mempergunakan toko, bentuknya antara lain:
1. House selling or door to door selling, penjualan dengan menawarkan produknya langsung kerumah konsumen, umumnya dengan cara mendatangi dari pintu ke pintu. Ada juga dengan cara menyelenggarakan sales presentation dalam suatu pertemuan.
2. Mail Order selling, penjualan dengan menggunakan
katalog atau daftar barang-barang yang ditawarkan dan pemesanan dilakukan dengan menggunakan syarat pemesanan.
3. Automatic Vending adalah cara penjualan dengan
menggunakan mesin yang secara otomatis akan melayani pembeli.

Selasa, 18 Januari 2011

menyusun strategi pemasaran

MENYUSUN STRATEGI PEMASARAN







DI SUSUN OLEH :

ROSSY A. (31208551)
3 DD 03











UNIVERSITAS GUNADARMA
2010


KATA PENGANTAR


Sebuah pepatah berbunyi “FAILING TO PLAN MEANS PLANNING TO FAIL”. Pepatah itu mengisyaratkan bahwa apabila kita gagal dalam menyusun perencanaan, itu sama saja dengan merencanakan suatu kegagalan. Ini berarti, sebelum gagal, perencanaan harus dibuat.
Ternyata persoalannya bukan tidak membuat perencanaan, tetapi ternyata perencanaan yang sudah dibuat ternyata tidak baik. Tetap saja, ini berarti merencanakan kegagalan. Jadi, menyusun perencanaan saja tidaklah cukup, tetapi harusnya buatlah perencanaan yang baik sehingga sukses.
Perencanaan marketing adalah salah satu perencanaan yang harus dibuat dalam suatu perusahaan. Sesuai dengan yang telah diuraikan di atas, maka perencanaan marketing juga harus baik. Ini berarti bahwa perencanaan marketing harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian target yang telah ditetapkan perusahaan akan dapat tercapai.




















MENYUSUN STRATEGI PEMASARAN YANG BAIK

Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis, terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak mampu mencapai pasar sasarannya. Dengan demikian, pada edisi kedelapan Majalah Komoditas ini, dipaparkan “Teknik Menyusun Suatu Rencana Pemasaran”
Suatu rencana pemasaran pada umumnya berisi delapan bagian, yakni : Ringkasan Eksekutif; Analisis Situasi; Analisis SWOT dan Analisis Masalah; Sasaran Pemasaran; Strategi Pemasaran; Program Aksi; Proyeksi Rugi Laba; dan Pengawasan (Kotler, 1994). Masing-masing bagian tersebut akan diuraikan di bawah ini.

1. Ringkasan Eksekutif. Ringkasan eksekutif tersebut merupakan ikhtisar dari seluruh rencana pemasaran yang telah dibuat, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal pokok isi rencana pemasaran tersebut.
2. Analisis Situasi. Menyajikan data dan informasi mengenai situasi pemasaran, yang meliputi :

a. Situasi Pasar. Data dan informasi mengenai besar dan pertumbuhan pasar selama beberapa tahun dan kecenderungannya pada beberapa tahun mendatang, serta kecenderungan perubahan persepsi dan perilaku konsumen.
b. Situasi Produk. Data perkembangan penjualan, tingkat harga, marjin kontribusi, dan keuntungan.

c. Situasi Persaingan. Data pesaing menyangkut, kapsitas, pangsa pasar, tujuan dan strategi, mutu produk, dan berbagai karakteristik pesaing yang relevan.

d. Situasi Distribusi. Jenis, jumlah, wilayah dan peranan saluran distribusi (mis. sumber informasi, sarana promosi, berusaha menambah pembeli, melakukan penyesuaian, melakukan negosiasi harga dan cara pembayaran, melakukan distribusi fisik saja, melakukan pembiayaan distribusi, dan atau turut menanggung resiko.Situasi Lingkungan Makro. Situasi lingkungan demografi, ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, hankam, dan teknologi.
3. Analisis SWOT dan Analisis Masalah. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh perusahaan sebagai hasil intraksi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pengaruh hasil intraksi lingkungan internal perusahaan juga perlu diidentifikasi dan dianalisis berupa kekuatan dan kelemahan. Dengan demikian, setelah analisis SWOT dilakukan dirumuskanlah masalah-masalah pokok yang harus dijadikan dasar dalam penentuan sasaran, strategi dan rencana aksi/taktik
.
4. Sasaran. Mendefinisikan sasaran (tujuan) yang ingin dicapai, baik sasaran keuangan maupun sasaran pemasaran. Sasaran keuangan antara lain adalah ROI, Arus kas, dan keuntungan. Sasaran pemasaran antara lain adalah target dan pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, jangkauan pemasaran, jumlah saluran distribusi, tingkat harga, dll

5. Strategi Pemasaran. Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan SWOT dan sasaran yang ingin dicapai, dan penetapannya terutama didasarkan pada pertimbangan biaya dan manfaat, serta kemampuan sumberdaya untuk melaksanakannya. Contoh pernyataan strategi pemasaran kecap lokal merek X (hipotetik) dipaparkan di bawah ini.

. Pasar sasaran : Kelas menengah ke bawah.
a. pemenpatan : produk kecap yang kaya dengan protein enak dan murah.
b. Lini produk : melakukau diversivikasi merek dan kemasan untuk menbedakan segmen pasar kelas menengah dan kelas bawah dan dengan harga yang berbeda.
c. Harga : sedikit lebih rendah dari harga pesaing.
d. Saluran distribusi : konsentrasi pada warung-warung, grosir dan warung baso dan mie rebus.
e. Tenaga penjual : menambah jumlah dan meningkatkan kamampuan tenaga penjual serta memberikan insentif yang baik.
f. Pelayanan : produk mudah dan murah untuk diperoleh.
g. Promosi: meningkatkan anggaran promosi untuk mencetak leaflet/ spanduk kecil yang akan ditempatkan di warung-warung, serta untuk hadiah.
h. Litbang : menaikkan anggaran sebesar 10% untuk menyempurnakan disain label kemasan untuk segmen kelas menengah.
i. Riset pemasaran : menekankan pada kegiatan marketing intelegent untuk mengamati gerak-gerik pesaing, serta melakukan jejak pendapat mengenai persepsi konsumen terhadap produk kecap merek X.


6. Program Aksi. Berisi rincian setaip unsur dari strategi pemasaran yang telah disusun, terutama untuk menjawab apa yang akan dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan, dan berapa biayanya?.

7. Proyeksi Rugi Laba. Menyusun anggaran dan proyeksi rugi laba dari rencana pemasaran yang akan dilakukan.

8. Pengendalian. Menyusun rencana evaluasi dan monitoring secara berkala mengenai pelaksanaan rencana, sehingga penyimpangan dalam pelaksanaan dapat segera dilakukan pengendalian.

Jumat, 07 Januari 2011

poem

DENGAN SEDERHANA

Mereka yang duduk dalam kesederhanaan
Sering dianggap sebagai orang pinggiran
Mereka yang menguyah nasi hanya demi membuang rasa lapar

Mereka bisa tersenyum walau dalam kesederhanaan
Mereka terbiasa dengan hal yang biasa, dan mensyukuri ke’apaadaan yang mereka punya..
Mereka selalu ingin berontak dan berharap kesederhanaan ini akan terganti oleh kemewahan..
Mereka yang tak pernah lelah dan tak henti berdo’a dan berusaha.

Dari kesederhanaan mereka telah tertawa..
Dari kesederhanaan mereak punya harapan tuk jadi yang lebih baik mereka punya kebersamaan dari kesederhanaan mereka,….

Dengan kesederhanaan mereka, mereka berharap mereka mampu merubah dunia dan memutar roda kehidupan…

Karena mereak yang telah hidup dengan kesederhanaan mereka , aku bersyukur atas kesederhanaan yang aku punya….
Atas kesederhanaan mereka membuat semua bisa terlihat lebih mudah dan lebih bermakna dalam kesederhanaan….

tips wawancara (interview)

TIPS WAWANCARA (INTERVIEW)


Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
• Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
• Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
• Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
• Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
• Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
• Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
• Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
• Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
• Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
• Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
• Ingat dengan baik nama pewawancara.
• Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
• Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
• Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
• Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
• Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
• Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
• Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
• Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
• Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
• Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
• Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
• Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

software untuk bisnis UKM

SOFTWARE UNTUK BISNIS UKM

PT Zahir Internasional, produsen peranti lunak lokal (software) akuntansi bermerek Zahir Accounting, menargetkan tambahan sebanyak 3.500 pengguna (user) atau naik sekitar 3056 pada tahun ini. Saat ini, Zahir Accounting sudah dipakai lebih dari 14 ribu pengguna, yang umumnya merupakan usaha kecil menengah (UKM).

"Kami memang membidik segmen UKM, karena potensinya sangat besar. Berdasarkan data dari BPS pada 2008, jumlah UKM di Indonesia mencapai 49,8 juta dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 91 juta (97,3%)," kata Direktur PT Zahir Internasional Muhammad Ismail Thalib di Jakarta, Rabu (12/5).
Ismail optimistis bisa merealisasikan target tersebut Apalagi, perusahaan ini telah mendapatkan sertifikat manajemen mutu ISO 90012008. "Sertifikat manajemen mutu ini merupakan pengakuan internasional bahwa manajemenmutu PT Zahir Internasional sesuai standar yang berlaku di dunia Internasional,"

.Zahir Accounting dikembangkan sejak 1996. Kini, di usianya yang 14 tahun, PT Zahir Internasional telah menjadi salah satu perusahaan teknologi informasi CTI), khususnya software, yang diperhitungkan di Tanah Air. Zahir Accounting telah memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi, baik tingkat nasional maupun internasional, di antaranya The Best APICTA Indonesia 2003, Winner APICTA Indonesia 2002-2004, 50 Enterprise Company, dan Juara I Teknopreneur Award 2008. "PT Zahir Interna-sional, melalui software Zahir Accounting, kini berhasil menapaki posisi sebagai market leader di bidang software akuntansi,"

Untuk memudahkan kalangan UKM, PT Zahir Internasional menyediakan dua pilihan Zahir Accounting. Sistem jual putus dengan harga berkisar dari Rp 1-15 juta. "Kami juga me-nyediakan sistem sewa (prabayar) yang disebut Zahir Merdeka," kata Ismail. Dia menyebutkan, Zahir Merdeka hadir dengan empat pilihan edisi untuk memenuhi kebutuhan berbagai bidang usaha. Edisi Small Business Accounting dijual Rp 34 ribu, Edisi Flexy Money Rp 103 ribu. Flexy Trade Rp 137 ribu, dan Edisi Personal juga Rp 137 ribu.

Humas PT Zahir Internasional M Nizar menambahkan, produk-produk Zahir Accounting ditujukan untuk membantu para pengusaha UKM mengambil keputusan. "Kami menyebut Zahir Accounting bukan sekadar software akuntansi, melainkan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Deciscion Support System),"

Zahir Accounting mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan software asing. "Zahir Accounting merupakan software lokal yang sangat cocok dengan karakter bisnis di Tanah Air dan sangat mudah digunakan”.

bisnis ukm indonesia merambah dunia internasional

BISNIS UKM INDONESIA MERAMBAH DUNIA INTERNASIONAL

Saat menuju Candi Borobudur, mungkin Anda pernah melewati deretan patung-patung batu di pinggir jalan. Salah satunya adalah hasil karya patung pahatan batu kali dari Studio Kinara-Kinari di Muntilan, Magelang. Studio milik Mas Edy ini sudah dikenal memiliki buyer (pembeli) tak saja dari dalam negeri, namun juga dari berbagai negara. Studio ini banyak menghasilkan karya patung batu dan aneka patung Buddha bersila dari berbagai ukuran yang dikirim ke berbagai penjuru dunia.

Inilah sebuah contoh kegiatan ekspor yang dimotori usaha bisnis rumahan dan usaha kecil menengah (UKM). Kegiatan eksport memang tak melulu didominasi para pengusaha kelas atas. Dari bisnis rumahan dan usaha kecil menengah (UKM) bisa pula menembus pasar dunia
Tidak saja hasil karya seni dari batu kali. Namun apa saja yang mudah direspon di pasar internasional asal produk kreatif, khas, berkualitas, dan bernilai jual. Orang mancanegara biasa akan menyukai jenis-jenis kreativitas yang berbau etnik dan unik seperti dari Jogjakarta, Bali, Solo, dan kota lainnya. Termasuk barang kerajinan, tekstil, furnitur, garmen, dan lainnya.

Pertanyaannya: betulkah kegiatan mengekspor barang itu sulit dan ribet? Pada prinsipnya kegiatan jual beli lintas negara ini sama seperti kegiatan transaksi konvensional. Hanya saja, Anda perlu mengenali seluk-beluk regulasi dan dokumen ekspor dalam bahasa Inggris. Inilah tugas dari marketing ekspor; dari menggaet buyer, mempromosikan produk, mengirim, hingga lakukan layanan lainnya

Kamis, 06 Januari 2011

smesco ukm

SMESCO UKM

Membangun SMESCO UKM sebagai Pusat Promosi dan Ikon Pameran Produk KUKM berskala Internasional
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menenengah (LLP KUKM) yang kini lebih dikenal sebagai SMESCO UKM telah memasuki tahun ketiga berkarya bagi koperasi dan UKM di Indonesia Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, SMESCO UKM terus memperkuat komitmennya sebagai Pusat Layanan Promosi, Inovasi dan Pemasaran KUKM Berskala Internasional. Sebuah langkah besar yang membutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang peduli terhadap perkembangan koperasi dan UKM yang telah terbukti tangguh sebagai pondasi perekonomian Indonesia.
SMESCO UKM sebagai sebuah Badan Layanan Umum (BLU), berupaya menjadi main hub produk koperasi dan UKM Indonesia ke pasar internasional. Untuk mewujudkan upaya tersebut, beberapa langkah telah dan akan dilakukan, seperti membangun Brand “SMESCO UKM” agar keberadaan kualitas produk koperasi dan UKM Indonesia diakui secara internasional melalui “SMESCO UKM “. Hal utama yang saat ini secara konsisten sedang diperkuat adalah kredibilitas SMESCO UKM sebagai jaminan kualitas produk koperasi dan UKM di dalam maupun di luar negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia yang dinamis dan semakin kompetitif, SMESCO UKM bekerja sama dengan lembaga-lembaga nasional yang kompeten membangun disain-disain produk kreasi SMESCO UKM yang memiliki citarasa lokal dengan nilai jual internasional. Pengembangan disain tidak berhenti pada kerja-kerja kelembagaan semata namun juga dengan mengikut sertakan peranserta anak-anak muda harapan bangsa melalui lomba-lomba disain dan product performance events yang akan digelar sepanjang tahun. Hal ini dilakukan guna meningkatkan ketertarikan pasar internasional pada produk UKM Indonesia yang berujung pada peningkatan transaksi ekspor ke berbagai negara secara massive dan regular.
Partner strategis yang telah kami gandeng ialah TELKOM INDONESIA guna mengembangkan jaringan pemasaran dan database produk dari seluruh Indonesia, sehingga pada saatnya nanti SMESCO UKM dapat terhubung secara online dan realtime dengan seluruh SMESCO di daerah. SMESCO UKM yakin jaringan kerja ini akan memperkuat posisi produk koperasi dan UKM Indonesia di pasar domestik dan Internasional.
Penguatan pasar domestik bagi produk koperasi dan UKM dilakukan dengan melakukan pengembangan UKM Gallery menjadi UKM Gallery Indonesia. Sebuah gerai produk koperasi dan UKM berkualitas yang terluas, terlengkap dan terbesar di Indonesia. Dengan dukungan gedung megah setinggi 17 lantai, UKM Gallery Indonesia akan menghadirkan produk-produk unggulan koperasi dan UKM dari sedikitnya 33 propinsi di Indonesia.
UKM Gallery yang saat ini baru terdiri dari 3 lantai, di tahun 2012 akan menjadi total 15 lantai gerai ritel sekaligus menjadi showcase bagi jutaan produk koperasi dan UKM seluruh Indonesia. Sebagai komitmen kami pada kualitas produk koperasi dan UKM, SMESCO UKM mendedikasikan diri pada pengembangan disain produk melalui divisi Riset dan Pengembangan Produk yang akan menempati satu lantai seluas 1200m2.
Dengan selesainya gedung exhibition hall yang juga menjadi landmark bagi kota Jakarta, cita-cita SMESCO UKM sebagai sebagai Pusat Layanan Promosi, Inovasi dan Pemasaran KUKM tentu sangat berdasar. Dengan luas ruang pamer lebih dari 10.000 m2, SMESCO UKM dengan bangga akan senatiasa terbuka bagi koperasi dan UKM memamerkan kenakaragaman produk dan kreatifitas anak bangsa. Pameran-pameran yang difokuskan pada produk koperasi dan UKM ini diyakini akan meningkatkan kepuasan pasar Indonesia dan internasional pada produk koperasi dan UKM kita.
SMESCO UKM dengan keunikan gedung ada letaknya yang strategis juga menjadi meeting point bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia yang ingin berbelanja produk unggulan koperasi dan UKM. Untuk memenuhi kebutuhan akan lokasi wisata belanja tersebut, SMESCO UKM membangun pusat wisata kuliner Warisan Enak di dua lantai promenade dengan luas lebih dari 1500m2.
Ini semua dilakukan SMESCO UKM untuk memperkuat peran dan fungsinya sebagai ikon Promosi, Pengembangan dan Pemasaran Produk UKM Nasional
.

bisnis mainan edukatif

BISNIS MAINAN EDUKATIF

Siti Aisah Farida rela melepaskan status sebagai Dosen Ekonomi di UT demi mengembangkan usaha pembuatan alat peraga Tk. Siti sukses memproduksi mainan edukatif dengan omzet per tahunnya mencapai Rp 900 juta.
Musim liburan sekolah baru aja usai dan tahun ajaran baru pun sudah dimulai. Khusus untuk lembaga pendidikan prasekolah dan Taman Kanak-kanak (TK), tahun ajaran baru bisa berarti harus menyediakan dan menambah lagi alat permainan edukatif untuk murid-murid baru.
Karena boleh jadi mainan atau alat peraga yang dimiliki sudah tak layak lagi. Maka, sudah jauh-jauh dari pengelola lembaga pendidikan tersebut memesan alat peraga baru ke produsennya.
Salah satu produsen alat peraga TK yang kebanjiran pemesanan menjelang tahun ajaran baru adalah Hanimo. Di workshop sekaligus kantornya di bilangan sawangan, Depok, beberapa alat peraga dan permainan edukatif lainnya nampak yang sudah dipilah-pilah berdasarkan nama pemesan. Bahkan, diantaranya sudah terbungkus rapi dan siap dikirim ke pemesan di luar jawa.
“Waduh mas, kalau tahun ajaran baru ini saya dan karyawan sampai klenger (pingsan) menerima dan mengerjakan pemesanan. Bahkan, ada pesanan yang sampai waktunya belum selesai karena kendala sumber daya manusia. Kadang ada karyawan yang sakit atau tidak masuk kerja dan itu bisa menghambat proses produksi. Terkadang tidak bisa didelegasikan ke karyawan lain, karena masing-masing punya tugas dan keahlian sendiri-sendiri. Ada yang bisa cuma mengecat, ada yang khusus kayu dan mengelas besi, ada juga yang ahli menggambar”, papar Siti Aisah Farida, pemilik Hanimo.
Sudah sejak tahun 1998, Siti bersama suaminya Yudiono bahu membahu mengelola Hanimo. Sejak itu pula ratusan item produk dibuat untuk melayani lembaga pendidikan prasekolah dan TK yang ada di Jakarta dan luar Jakarta, termasuk dari luar Jawa.
“Pendidikan tak terhenti, termasuk pendidikan anak-anak. Apabila sekarang kan tak terbatas hanya playgroup dan TK. Tapi juga ada pendidikan pra TK lain seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan BKB (Bina Keluarga Balita). Jadi pasarnya masih terbuka karena mainanan edukasi masih tetap dibutuhkan,” sambung Siti yang mantan Dosen ini.
Siti sebelumnya memang tercatat sebagai dosen ekonomi di kampus Universitas Terbuka (UT), Pondok Cabe, Tangerang sejak tahun 1987. Setelah melalui pertimbangan, tahun 1977 Siti mengundurkan diri sebagai dosen supaya tidak fokus mengembangkan Hanimo yang ketika itu sudah banyak menerima pesanan. Berbisnis alat peraga TK memang bukan hal baru buat ibu dua anak ini. Siti adalah salah satu anak almarhumah Hj. Nurohmah Sunarto, pemilik CV Mataram Indah yang sejak tahun 1972 dikenal sebagai produsen alat peraga TK di Yogyakarta.
“Waktu saya diterima sebagai dosen di UT, saya juga bawa produksi Mataram Indah ke Jakarta. Tahun 1988, saya buka alat khusus peraga TK di kawasan Cirendeu, Jakarta Selatan.Saya juga jemput bola, mendatangi sekolah-sekolah TK yang ada di Jakarta dan sekitarnya sambil menawarkan produk. Dari situ, produk buatan ibu saya mulai di kenal di Jakarta,” kisah Siti. ” Sekarang, Mataram Indah dikelola adik saya. Bahkan Mataram Indah sekarang juga sudah buka Rumah Makan Ikan Segar Mataram Indah di Yogyakarta.”
Setelah menikah dengan Yudiono, koleganya di UT tahun 1989, Siti berniat membuka sendiri sebagian alat peraga TK. Dibantu beberapa tukang, Siti mencoba memproduksi alat permainan edukatif dengan segmen sedikit di bawah Mataram Indah yang mengincar pasar TK-TK menengah atas. Awalnya sebatas memproduksi mebeler (bangku dan meja TK). Sayangnya, setahun kemudian tempat usahanya di Cirendeu dipindah karena lahannya dipakai si pemilik tanah. Bersama keluarga, Siti akhirnya memilih sebidang tanah di kawasan Sawangan, Depok sebagai rumah baru dan sekaligus tempat usahanya. Belakangan, usahanya dinamakan Hanimo,yang merupakan gabungan nama panggilan dua anak lelakinya, Han-han dan Imo.
Meski sudah memproduksi sendiri, tapi untuk beberapa item produk yang tidak dibuatnya, Hanimo masih mendatangkan dari Jogja. Begitu juga untuk membuat alat permainan lainnya yang berbahan baku besi, seperti ayunan, seluncuran ataupun titian besi, Siti men-sub-kannya ke tukang las yang ada didekat rumahnya.
“Awalnya mereka tidak dibelakang workshop dan showroom Hanimo.Tapi, untuk lebih praktis dan memudahkan produksi, kami sewa lahan dibelakang rumah sebagai bengkel,” terang perempuan kelahiran Yogyakarta, 15 Februari 1959 ini. Saat ini kantor dan showroom Hanimo menempati lahan seluas lebih dari 200 m2. Di belakang bangunan berbentuk semi permanen tersebut, berdirilah rumah tinggal Siti dan keluarga.Tersebar tapi saling berdekatan dengan bengkel Hanimo. Ada bengkel khusus las dan besi, Ada juga bengkel yang khusus untuk melukis dan mengecat.
Rencananya, Siti akan membangun workshop sekaligus showroom dalam satu atap di lahan seluas 700 m2 yang sudah dibelinya, tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.

profil wirausahawan

PROFIL WIRAUSAHAWAN UKM
Ardiansyah budi utomo, bapak kelahiran Malang,12 september 1977 ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan (alm)Siswoko dan ibu Sudarmi. Masa kecil hingga lulus D1desain interior PS PRO di habiskannya di kota malang, jawa timur.
Bapak Ardiansyah datang dan tinggal di bekasi pada mulanya beliau bekerja di salah satu perusahaan swasta di bekasi, namun pada tahun 2001, adanya masalah keuangan yang menimpa perusahaan tempat beliau bekerja sehingga terpaksa harus memangkas jumlah karyawannya, termasuk bapak Ardiansyah yang baru mulai bekerja di perusahaan itu selama lima bulan. Kemudian karena beliau merasa ragu atau malu untuk kembali lagi ke malang, kampong halamannya maka beliau memutuskan untuk mencari pekerjaan lainnya di D’ART PROJECT, Jakarta sayangnya pak Ardiansyah yang hanya mengambil D1 Desain interior dari sebuah tempat pendidikan yang belum begitu terkenal di seluruh Indonesia, maka beliaupun kalah bersaing dengan sarjana-sarjana perguruan tinggi Jakarta lainnya, kemudian bapak Ardiansyah dengan modal yang tersisa dari uang pesangonnya memutuskan untuk berwirausaha dengan modal awal 10 jt rupiah yang digunakan untuk menyewa satu ruko di Jalan Jati luhu raya blok DA 03 sebuah perumahan di daerah bekasi selatan, beliau menawarkan jasa perbaikan atau service elektronik terutama pada Komputer, sesuai dengan hobi bapak Ardiansyah mengutak- atik computer sejak bersekolah di SMA N1 malang.
Namun usaha bapak Ardiansyah itupun tidak berjalan mulus seperti yang dikehendaki, sama seperti melamar pekerjaan, menjadi wirausahawanpun banyak saingannya, tak habis di situ ide dari beliau kemudian beliau menerapkan system by phone sehingga para pelanggan bapak Ardiansyah ini tinggal menelfon saja apabila ada masalah atau kerusakan pada komputernya maka bapak Ardiansyah akan datang.
Sekarang tidak hanya memberikan jasa service, tetapi beliau juga juga menjual belikan komponen–komponen Komputer dan sekaligus beliau juga membuka sebuah Warnet di ruko yang tersambung dengan rumahnya, yang sekarang tidak perlu disewanya lagi. Beliau memang tidak pernah menyebutkan dengan pasti berapa omset perbulan yang beliau peroleh, namun beliau hanya berkata bahwa untuk makan beliau sekeluarga dan membelikan sembako untuk ibunya yang masih di malangpun lebih dari cukup. Apalagi dengan pemandangan Honda jazz, dan dua karyawan di rukonya tersebut.

franchise indonesia

FRANCHISE INDONESIA



Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu dan di bawah tekanan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, franchise atau waralaba adalah salah satu alternatif jalan keluar. Dibawah ini beberapa waralaba/ franchise dan Business Opportunity atau kemitraan dengan investasi awal yang relatif sangat terjangkau. Siapa tahu anda tertarik, namun selalu pastikan untuk jangan terburu nafsu membeli sebuah waralaba, pertimbangkan dan pilihlah waralaba atau BO yang benar-benar bagus.


1. Nama waralaba : Aladine Kebab
Franchisor : Aladine Kebab
Bidang usaha : Garai Kebab
Keunikan : Garai Kebab cepat saji dan bergizi, isi daging sapi panggang khas timur tengah.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 21 juta dan Rp 50 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jalan Bungur Raya no 88 Kebayoran Lama, Jakarta 12240 . Telp: 021-68708847 / 0856-91623714 . Fax: 021-7397104

2. Nama waralaba: Andrew Crepes
Franchisor : Andrew Crepes
Bidang usaha : Garai crepes
Keunikan : Crepesnya lebih crispy, bahan-bahannya dari villa.
Berdiri : 1999
Mulai waralaba : 2006
waralaba fee : Sistempaket investasi
Total modal awal : Rp 39 juta (belum termasuk sewa tempat)
Alamat : Jl Gunung Sahari 3 no 1 B, Jakarta. Telp: 021-4200952

3. Nama waralaba: Ayam bakar Wong Solo Sepeda motor roda tiga
Franchisor : PT Sarana Bakar Digdaya
Bidang Usaha : Garai kecil RM Wong Solo
Keunikan: Restoran dengan menu rumah makan Ayam oreng Wong Solo yang dijajakan dengan sepeda motor roda tiga
Berdiri : 1991 (wong solo)
Mulai waralaba : 2006 (Wong Solo sepeda motor roda tiga)
Waralaba fee: -
Total Modal awal: Rp 40 juta
Perkiraan BEP:
Alamat : Jalan Gajah Mada no 20 M, Telp/ Fax: (061) 787906 , Hp: 0811611242

4. Nama waralaba : Bakmi Gila
Franchisor: Bakmi Gila
Bidang usaha : Garai bakmi
Keunikan: Garai bakmi yang menawarkan bakmi ramuan sendiri
Berdiri : 2006
Mulai waralaba: 2006
Waralaba fee: Sistem paket investasi
Total modal awal: Rp 6 juta - 19 juta
Alamat : Jl Kemiri Depok Telp: Telp: 021- 92894924

5. Nama waralaba : Bakmi Raos
Franchisor : PT Raos Aneka Pangan
Bidang usaha : Garai Bakmi
Keunikan : Garai Bakmi
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 7 juta dan Rp 8 juta
Perkiraan BEP : 9 bulan
Alamat : Kodam Bintaro Permai No 9 R, Jakarta. Telp: (021) 73884908

6. Nama waralaba : Bakso Malang Kota “Cak Eko”
Franchisor : Henky Eko S
Bidang usaha : Garai bakso
Keunikan : bakso khas dengan ramuan buatan sendiri.
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: Rp 35 juta (5 tahun)
Total modal awal : Rp 60 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat / Contact: Henky Eko S, Pemilik Bakso Malang “Cak Eko”. telp: (021) 93846527 / hp: 0811950321, E-mail: henkyes[at]yahoo[dot]com

7. Nama waralaba : Bakso Kota Cak Man
Franchisor : Bakso Kota Cak Man
Bidang usaha : Bakso
Berdiri : 1984
Waralaba Fee: 50 juta
Total modal awal : Rp 110 juta
Perkiraan BEP : 12 bulan
Alamat : Jalan Kedawung ll no 11 Malang Telp: (0341) 474648

8. Nama waralaba : Balon Udara
Franchisor : Balon Udara Franchise Corp
Bidang usaha : Garai penjualan balon
Keunikan : Menjual balon dengan berbagai keperluan: balon iklan, balon remote kontrol, balon dekor, balon buket, balon duduk, balon print, balon gas, balon ritel dan sebagainya.
Berdiri : 1995
Waralaba Fee: Rp 25 juta
Total modal awal : Rp 31 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jl Dr. Makaliwe 1/9 Grogol, Jakarta Barat 11450 Indonesia. Telp: (021) 5636838 / 5637473 / 9112228 , Fax: 5637472 Hp: 0818-664369

9. Nama waralaba : Barley Bread
Franchisor : Barley Bread Indonesia
Bidang usaha : Garai Roti
Keunikan : Menjual roti gandum dan cake dengan berbagai macam jenis.
Berdiri : 2003
Waralaba Fee: 25 juta (untuk 5 tahun)
Total modal awal : Rp 100 juta (termasuk tempat)
Perkiraan BEP : 1 tahun
Alamat : telp: 0815-99-5000-8

10. Nama waralaba : Boogie
Franchisor : PT Boogie Advindo
Bidang usaha : Garai menjual produk olahraga
Keunikan : Retail roduk perlengkapan olahraga alam bebas- tas, sandal, sepatu, pakaian lapangan, pelampung dan aksesoris perlengkapan alam bebas lainya.
Berdiri : 1991
Waralaba Fee: 5% dari omzet
Total modal awal : Rp 60 juta - 120 juta (diluar sewa tempat)
Perkiraan BEP : 1-2 tahun
Alamat : Jalan Talang raya 28 Bogor, Telp: 0251-371443
Sumber Referensi : Majalah “Duit”.

11. Nama waralaba : BurgerKu
Franchisor : Ocha Foods, Ngediono
Bidang usaha : Garai Burger
Keunikan : Garai burger di booth kecil
Berdiri : 2005
Waralaba Fee:Sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 3,5 juta
Perkiraan BEP : 2 bulan
Alamat/ contact : Ngdiono. Telp: 021-92654359 Fax: 021-88348020. E-mail: ochafoods[at]yahoo[dot]com

12. Nama waralaba : C’lup-C’lup
Franchisor : PT Kreasi Sarana Rekatama
Bidang usaha : Garai makanan hasil laut
Keunikan : Makanan disusun dalam tusuk sate dan dicelupkan kedalam kuah saat akan disantap.
Berdiri : 2002
Waralaba Fee: Rp. 17,5 juta (3 tahun)
Total modal awal : Rp 30 juta (belum termasuk sewa tempat)
Perkiraan BEP : 6 bulan
Alamat : Jl. Raya Kalimalang Bekas, Ruko Bumi Satria Kencana Blok B No 4. Telp: 021-88950934 Fax: 021-88952042

13. Nama waralaba : Campina Scoop Counter
Franchisor : PT Campina Ice Cream Industry
Bidang usaha : Garai Es Krim
Keunikan : Garai Es krim, satu grup dengan es krim Campina, pemain es krim terbesar di Indonesia.
Berdiri :-
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 4 juta
Perkiraan BEP : 3 bulan
Alamat : Jalan Duri Kosambi no 12 Cingkareng, Jakarta 11750. Telp: 021-5414141 Fax: 021-6194558

14. Nama waralaba : C-Burger
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai Burger khas
Keunikan : Burger khas yang dibuat dengan bentuk dan ukuran yang khas dan hasil kreasi Bogasari baking Center (BBC). Garainyadibuat Knock Down dan bisa disambung dengan garai paket BBC lain menjadi mini cafe.
Berdiri : 2004
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 50 juta
Perkiraan BEP : 12 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

15. Nama waralaba : Cendol Gading
Franchisor : Wahyu Saidi
Bidang usaha : Garai Cendol
Keunikan : Garai cendol di Gerobak.
Berdiri : 1990 (mulai kemitraan 2004)
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 3 juta
Perkiraan BEP : 5 bulan
Alamat : Jl Pemuda no 66 Rawamangun Jakarta Timur 13220. Telp: 021-470.4546, Hp: 0818754173

mencegah kanker

MENCEGAH KANKER

Belakang ini terutama di negara-neraga maju, sudah banyak orang yang menerapkan perilaku hidup sehat seiring dengan gerakan pencegahan kanker. Berikut ini langkah-langkah yang dianjurkan untuk mencegah timbulnya kanker:
• Makan banyak sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian seperti tempe, tahu dan makanan yang banyak mengandung serat. Paling tidak satu atau dua kali sehari mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan.
• Hindari berat badan berlebihan atau kegemukan. Timbanglah berat badan 1 kali seminggu. Penelitian menunjukkan, akibat kegemukan, risiko terjadinya kanker lebih besar khususnya kanker payudara, rahim, usus besar, lambung, ginjal, serta kandung empedu.
• Kurangi terlalu banyak makanan gorengan dan juga yang mengandung protein dan lemak tinggi serta jeroan.
• Batasi makanan yang diolah dengan suhu tinggi dan lama atau dengan pengolahan tertentu yang dapat menimbulkan prokarsinogen seperti makanan yang diasinkan, diasap, dibakar, dipanggang sampai keluar arang (gosong) . Yang terbaik adalah makanan yang direbus.
• Hati-hati dengan penggunaaan pemanis buatan, pewarna makanan serta zat pengawet yang berlebihan. Makanan terbaik adalah makanan segar.
• Makanan dijaga kebersihannya, beraneka ragam, dan bebas dari zat cemaran lingkungan.
• Sebaiknya tidak berlebihan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan juga merokok
• Kegiatan fisik dengan olahraga secara teratur disertai kesehatan mental dan rohani merupakan bagian terpadu dalam upaya pencegahan penyakit kanker.

delapan gunung berapi di indonesia

Delapan gunung berapi di Indonesia.

Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Beberapa diantaranya pernah mencatatkan rekor letusan fantastis yang membuat dunia ikut merasakan dampaknya. Besarnya letusan sebuah gunung berapi dapat dihitung menggunakan pengukuran VEI.
Berikut ini adalah beberapa gunung berapi di Indonesia yang pernah tercatat memiliki letusan yang dahsyat diukur menggunakan VEI.

8. Gunung Kelud (VEI=4)
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.


7. Gunung Merapi (VEI=4)
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.

Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.


6. Gunung Galunggung (VEI=5)
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.



5. Gunung Agung (VEI=5)
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.

Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.

Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung.

Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.


4. Krakatau (VEI=6)
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.

Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.

Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.

Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.


3. Maninjau (VEI=7)
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km ³ dan panjang 20 km dan lebar 8 km.


2. Gunung Tambora (VEI=7)
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.

Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 - 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.

Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.

Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.


1. Toba Supervolcano (VEI=8)
Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.

Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.

Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.

Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia.

Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia.

Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera, meletus dengan sangat dahsyat. Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10.000 manusia saja.

Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut (Indonesia) sekarang, beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasar laut pada bulan Desember 2004.

Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara, banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.

Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan 'Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut."

Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi. Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.